Hallosukabumi.com, Jakarta – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens menguatkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), baik rumah sakit rujukan COVID-19 maupun pusat isolasi. Tujuannya mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus positif COVID-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 Jabar mencapai 56,72 persen.
Meski masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan tingkat keterisian rumah sakit harus di bawah 60 persen, Jabar akan terus fokus meningkatkan kapasitas rumah sakit rujukan.
“Keterisian rumah sakit sudah lampu kuning. Keterisian secara umum, baik ruang isolasi, IGD, dan lain-lain, di 56 persen. Kami sudah mendekati (standar WHO). Ini akan menjadi perhatian kami,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/9/2020).
Kang Emil mengatakan, pihaknya sedang menginventarisasi hotel-hotel untuk pusat isolasi pasien tanpa gejala. Koordinasi dengan pengelola hotel terus dilakukan.